Sejarah PT.Indofood
PT. Indofood
Perusahaan
ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta Pendirian
No.228 tanggal 14 Agustus 1990 yang diubah dengan Akta No.249tanggal 15
November 1990 dan yang diubah kembali dengan Akta No.171 tanggal 20 Juni 1991,
semuanya dibuat dihadapan Benny Kristanto, SH., Notaris di Jakarta dan telah
mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan
Surat Keputusan No.C2-2915.HT.01.01Th.91 tanggal 12 Juli 1991, serta telah
didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No.579, 580dan 581
tanggal 5 Agustus 1991, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
No.12tanggal 11 Februari 1992, Tambahan No.611.
Perseroan
mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood
Sukses Makmur, berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham
yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat No.51 tanggal 5Februari 1994 yang
dibuat oleh Benny Kristianto, SH., Notaris di Jakarta.
STRATEGI PEMASARAN PT.INDOFOOD
Perkembangan
produksi mie instan di Indonesia memperlihatkan suatu peningkatan yang positif,
walaupun pada tahun 2006 sempat mengalami suatu penurunan produksi. Secara
kuantitas, produksi mie instant dari tahun ke tahun mengalami kenaikan dengan
tren yang positif. Hal ini menunjukkan suatu prospek yang cukup baik bagi
industri mie instan ini pada masa yang akan datang. PT. Indofood Sukses Makmur
menjadikan mutu dan kepuasan pelanggan sebagai basis bagi perencanaan yang
dilakukan oleh perusahaan. Oleh karena itu keinginan dan kebutuhan konsumen
harus diperhatikan oleh produsen karena kebutuhan ini akan senantiasa berubah.
Perkembangan produk mie instan yang sudah dianggap sebagai makanan cepat saji
dan bahkan sebagai makanan pokok, menyebabkan tingkat persaingan pada industri
mie instan ini semakin tinggi.
Pengaruh
Biaya Promosi dan Biaya Distribusi Terhadap Penjualan
Pengaruh
Biaya Promosi dan Biaya Distribusi Terhadap Penjualan Pada PT. Indofood Sukses
Makmur, TBK. Dalam bauran pemasaran dikenal dengan produk, harga, promosi, dan
distribusi yang tujuannya untuk meningkatkan penjualan. Promosi adalah kegiatan
pemasaran yang sangat penting bagi perusahaan untuk memperkenalkan produknya
kepada konsumen, sedangkan distribusi merupakan proses pendistribusian produk
dan jasa yang sesuai dan terorganisir sehingga terjadi keefektifan penjualan.
Kegiatan
promosi harus sejalan dengan rencana pemasaran yang diarahkan dan dikendalikan
untuk mengembangkan laju perusahaan. Promosi yang tidak terkendali akan menurunkan
tingkat penjualan, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk promosi merupakan
pemborosan, sedangkan saluran distribusi dipakai oleh semua perusahaan untuk
memproduksi barang dengan kualitas yang baik, namun banyak pula yang gagal
memenuhi target pasarnya. Keadaan ini disebabkan oleh kebijakan distribusi yang
kurang tepat sehingga barang yang dihasilkan kurang laku dipasar dan
menyebabkan banyak konsumen merasa kurang puas. Dengan demikian, saluran
distribusi memeliki peranan penting bagi kelangsungan hidup dan tumbuh
perusahaan.
Saluran
Distribusi
Setiap
perusahaan barang dan jasa tidak akan lepas dari masalah penyaluran barang yang
dihasilkan atau barang yang akan dijual ke konsumen. Para produsen berhak
menentukan kebijakan distribusi yang akan dipilih dan disesuaikan dengan jenis
barang serta luasnya armada penjualan yang akan digunakan. Jika perusahaan
berada dalam persaingan yang semakin tajam, perusahaan harus segera mengadakan
penelitian terhadap pasarnya. Penelitian tersebut untuk mengetahui kebutuhan
serta selera konsumen dan jika mungkin menstimulir permintaan serta menciptakan
langganan (Kotler, 2006). Ada beberapa alternatif yang mungkin dipilih penjual
dalam mendistribusikan produknya kepada konsumen, yaitu :
(1)
manufaktur → konsumen,
(2)
manufaktur → pedagang eceran → konsumen,
(3)
manufaktur → pedagang besar → pedagang eceran → konsumen dan
(4)
manufaktur → agen → pedagang besar → pedagang eceran →konsumen
Promosi
Promosi
merupakan aktivitas pemasaran untuk mengkomunikasikan informasi tentang
perusahaan dan produknya kepada konsumen sehinggga menciptakan permintaan
(Burnett, 2000). Untuk dapat mengkomunikasikan produknya dengan efektif,
perusahaan harus menentukan terlebih dahulu pasar sasarannya (target market)
dan mengkombinasikan dengan alat promosi seperti periklanan, promosi penjualan,
hubungan masyarakat, pemasaran langsung dan tenaga penjual sedemian rupa
sehingga konsumen dapat mengenal produk perusahaan dan tertarik untuk membeli
produk tersebut (Payne, 2000).
Visi
Perusahaan dan Kegiatan Pemasaran
Visi
Indofood Sukses Makmur, Tbk. Adalah menciptakan pilihan menjadi penyedia utama
makanan dan consumer products bermerek terkemuka bagi jutaan consumen di
Indonesia dan juga diberbagai penjuru dunia. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.
Mempunyai 63 perusahaan termasuk anak cabangnya dengan jaringan distribusinya
meliputi lebih dari 350 depot dengan jumlah karyawan tetap sampai dengan 31
Desember 2006 sebanyak 49.367 karyawan tetap dan 1200 kendaraan operasional
yang kegiatan pemasaran memegang peranan sangat penting dalam menjual produknya
kepada masyarakat dengan cara :
(1)
penjualan langsung, yaitu dilakukan dengan menggunakan armada penjualan sendiri
yang beroprsi di DKI Jakarta, Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi,
(2)
penjualan tidak langsung, meliputi wilayah pemasaran di seluruh Indonesia.
Dilakukan lewat distributor lalu pengecer dan grosir baru ke konsumen akhir,
dan
(3) lewat promosi, melalui media cetak maupun
elektronik.
Data
Biaya promosi, biaya distribusi dan penjualan.
Tabel
berikut adalah rekapitulasi data biaya promosi, biaya distribusi dan penjualan
PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. dari tahun 1999 sampai tahun 2006. Untuk
melihat perkembangan biaya promosi, dan biaya distribusi serta tingkat
penjualan dari tahun 1999 sampai dengan 2006 dijelaskan melalui tabel dan
grafik. Dengan menggunakan tabel maupun grafik dapat dilihat tingkat kenaikan
atau penurunan dari biaya promosi, distribusi maupun penjualan. Pada tabel 1
terlihat bahwa perkembangan biaya promosi dari tahun ke tahun mengalami
kenaikan. Tahun 1999 sampai tahun 2006 mengalami kenaikan 17.09% tetapi pada
tahun 2002 – 2003 mengalami penurunan sampai 4.4% kemudian pada tahun 2004
mengalami kenaikan sebesar 18.8%. Pada tahun 2005 mengalami penurunan sebesar
5.66% dan akhirnya pada tahun 2006 mengalami kenaikan sebesar 5.99%.
Perkembangan
biaya distribusi yang mengalami kenaikan dari tahun ke tahun kecuali pada tahun
2002 yang mengalami penurunan sebesar Rp 31 milyar. Mengalami kenaikan maupun
penurunan, misalnya pada tahun 1999 – 2001 mengalami kenaikan sebesar 27.02%,
sedangkan pada tahun 2002 mengalami penurunan yang drastis sebesar 34.04%
kemudian tahun 2003 mengalami kenaikan sebesar 48.64%, tahun 2004-2005
mengalami penurunan kembali sebesar 20.96% dan akhirnya pada tahun 2006
mengalami kenaikan sebesar 38.67%.
Perkembangan
penjualan dari tahun ke tahun secara fluktuasi, baik dilihat dari rupiah maupun
persentasenya. Pada tahun 1999-2000 persentase penjualan mencapai 23.42%,
sedangkan pada tahun 2000-2001 mengalami penurunan sampai dengan 11.66%. Selama
tahun 2002-2003 mengalami kenaikan sebesar 11.83%, tahun 2004 mengalami
penurunan sebesar 0.83%, tahun 2005 mengalami kenaikan sebesar 3.06% dan pada
akhir 2006 mengalami kenaikan sebesr 17.47%.
Perbandingan
antara biaya promosi, biaya distribusi dan tingkat penjualan. Hal ini semakin
jelas terjadinya fluktuasi dari tahun ke tahun.
Strategi
Pemasaran
Dominasi
PT Indofood Sukses Makmur Tbk begitu kuat walaupun sudah terjadi pergeseran.
Tahun 2002 Indomie menguasai sekitar 90% pasar mie instan, tahun lalu menurun
menjadi 75%. Sisanya yang 25% dikeroyok merk mie instan lainnya. Kemunduran itu
patut diwaspadai. Apalagi baru-baru ini muncul produk-produk baru, seperti mie
sedap milik PT Sayap Mas Utama yang merupakan grup dari kelompok Wings yang
diluncurkan pada Mei 2003 dan baru didistribusikan di Pulau Jawa dan Bali,
namun namanya sudah mulai diperbincangkan di kalangan pembeli di warung-warung,
bahkan pasar swalayan.
Ketatnya
persaingan produk mi instan disadari benar oleh manajemen PT Indofood. Sumber
yang tidak mau disebut namanya mengakui bahwa saat ini penguasaan Indofood
terhadap pasar mi instan menurun dari 90% menjadi 75%. Meski terjadi penurunan
penguasaan pasar, namun divisi mie instan tetap dapat meraih kenaikan penjualan
sebesar 6,6% menjadi Rp4,5 triliun dibanding Rp4,2 triliun pada periode yang
sama 2002. Kenaikan itu antara lain dipengaruhi lebih tingginya harga jual
rata-rata. Selain itu, hingga saat ini divisi mi instan tetap dapat mempertahankan
volume penjualannya sebesar 7,3 miliar bungkus.
Tentang
strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi Mastering The
Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic
growth, memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span, dan
speed. Selain itu akan menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di
samping itu tetap melanjutkan segmentasi para konsumennya dengan memperkenalkan
produk-produk dengan higher price and higher margin.
Teori-teori
dari Strategi Pemasaran
Promosi
Promosi
adalah suatu usaha dari pemasar dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang
atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran
produk barang atau jasa yang dipasarkannya.
Tujuan
Promosi
1.
Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial
2.
Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit
3.
Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan
4.
Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi persaingan pasar
5.
Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing
6.
Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan
Tujuan
trnsaksional system pemasaran dalam strategi pemasaran adalah :
- Tingkat konsumsi masyarakat yang
maksimum
- Tingkat kepuasan konsumen yang
maksimum
- Tingkat pilihan konsumen yang maksimum
- Kualitas hidup konsumen yang maksimum
Aspek
pemasaran yang meliputi kegiatan :
- Perencanaaan barang
- Penetapan harga
- Program promosi
- Saluran distribusi
Saluran
distribusi
Pendistribusian
adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar serta mempermudah
penyampaian produk dan jasa dari produsen kepada konsumen sehimgga pengguna
sesuai dengan yang di perlukan.
Proses
pendistribusian yang merupakan strategi pemasaran :
- Menciptakan nilai tambah produk
melalui fungsi pemasaran
- Memperlancar arus saluran pemasaran
secara fisik dan non fisik
PEMECAHAN
MASALAH
Setiap
tahunnya PT Indofood Sukses Makmur Tbk harus mengendalikan biaya promosi agar
biaya promosi yang di keluarkan untuk promosi produk tidak mengeluarkan biaya
yang terlalu banyak yang menjadi pemborosan perusahaan dan supaya tingkat
penjualan tidak menurun.
PT
Indofood Sukses Makmur Tbk harus melakukan pendistribusian yang sesuai dengan
target pasar, produk yang yang dihasilkanpun harus memenuhi dengan minat
konsumen. Jika distribusi tidak sesuai dengan target pasar maka barang yang
diproduksi kurang mendapat minat dari konsumen.
Melihat
produk dari perusahaan yang menjadi pesaing perusahaan dengan melakukan riset
terhadap pasar. Menambah unggulan-unggulan terhadap produk yang akan
dipasarkan, memperhatikan kualitas produk yang ingin dipasarkan, melihat
kebutuhan dari konsumen dan perusahaan melakukan gebrakan yang menjadi daya
tarik konsumen terhadap produk yang dipasarkan.
Jika
dari biaya promosi, biaya distribusi, serta strategi-strategi yang menjadi
modal perusahaan dapat berjalan baik dan sesuai dengan apa yang diinginkan,
perusahaan tidak akan mengalami penurunan disetiap tahun.
Setiap
tahun PT Indofood Sukses Makmur Tbk mengalami penurunan dan kenaikan pada biaya
produksi, biaya distribusi dan penjualan terlihat dalam grafik yang tertera
pada makalah. Harus mewaspadai pesaing-pesaing dari PT Indofood Sukses Makmur
Tbk.
PT
Indofood Sukses Makmur Tbk, Indomie harus meningkatkan kewaspadaan kepada
produksi mie lain dengan melakukan promosi yang sangat agresif, harus melakukan gebrakan yang sangat luar
biasa, harganya di bawah dari produk lain, ditambah keunggulan-keunggulan lain,
menentukan kualitas produk, memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi mengenai
kebutuhan dan keinginan konsumen yang heterogen, sehingga dapat mengetahui
dengan jelas kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut sesuai dengan
karakteristik dari masing-masing atau tidak. Melakukan riset pemasaran yang
dilakukan terhadap konsumen, sehingga dapat diketahui kebutuhan dan keinginan
konsumen akan suatu produk mie.